Diposting pada 08 Agustus 2025 | Kategori: Artikel
Emergency Severity Index (ESI) adalah sistem triase 5‑level yang mengurutkan prioritas pasien berdasarkan kegawatdaruratan klinis dan perkiraan sumber daya yang dibutuhkan di Instalasi Gawat Darurat (IGD/UGD). ESI telah tervalidasi secara luas, diadopsi secara luas di Amerika Serikat, dan terus diperbarui oleh Emergency Nurses Association (ENA).GovInfoENA
Triase adalah proses penilaian cepat untuk menentukan urutan dan/atau lokasi pelayanan pasien di UGD. Dalam lingkungan dengan beban pasien tinggi, keputusan triase yang akurat berdampak langsung pada keselamatan pasien, alur kerja, dan indikator mutu layanan. ESI menawarkan kerangka seragam, reliabel, dan valid untuk mengklasifikasikan pasien dari level 1 (paling gawat) hingga level 5 (paling ringan).Annals of Emergency MedicinePubMed
ESI menilai dua hal secara berurutan:
Acuity (kegawatdaruratan): Apakah pasien tidak stabil/berisiko tinggi atau memiliki nyeri/angina berat, perubahan status mental, ketidakstabilan ABC (airway, breathing, circulation)? Ini memetakan ke ESI 1–2.
Perkiraan kebutuhan sumber daya UGD (misal: pemeriksaan lab, radiologi, konsultasi, prosedur). Perkiraan ini membantu membedakan ESI 3 vs 4 vs 5.media.emscimprovement.centerAHRQ
Langkah A/B: Apakah pasien butuh intervensi segera untuk menjaga jalan napas/pernapasan/sirkulasi → ESI 1.
Langkah C: Apakah high‑risk, bingung/letargi/disorientasi, atau nyeri berat → ESI 2.
Langkah D: Bila bukan 1–2, perkirakan sumber daya:
≥2 sumber daya → ESI 3 (cek vital sign cut‑off).
1 sumber daya → ESI 4.
0 sumber daya → ESI 5.media.emscimprovement.centerAHRQ
Dihitung sebagai sumber daya: pemeriksaan lab, radiologi (X‑ray/CT/US), EKG, konsultasi spesialis, prosedur (luka, gips, sedasi), infus IV/obat IV.
Bukan sumber daya: anamnesis & pemeriksaan fisik, tes urine point‑of‑care sederhana, resep oral, observasi singkat tanpa intervensi.GovInfo
ESI 1 – Butuh intervensi segera untuk menyelamatkan jiwa (intubasi, syok, henti napas/jantung).
ESI 2 – High‑risk (mis. nyeri dada tipikal, stroke time‑window, sepsis awal), GCS turun, nyeri berat/distres berat.
ESI 3 – Stabil tetapi diperkirakan butuh ≥2 sumber daya. Evaluasi tanda vital penting (cut‑off: HR, RR, SpO₂, suhu).
ESI 4 – Butuh 1 sumber daya (mis. X‑ray tunggal pada keseleo).
ESI 5 – 0 sumber daya (mis. resep ulang obat kronik, luka superfisial yang cukup dievaluasi klinis).GovInfoAHRQ
Sejak akhir 1990‑an, ESI menunjukkan reliabilitas dan validitas yang baik dalam memprediksi intensitas sumber daya dan luaran (rawat inap, ICU). ENA dan ACEP merekomendasikan penggunaan skala triase 5‑level seperti ESI sebagai praktik baku. Studi terkini menyoroti pentingnya pelatihan berkelanjutan untuk menekan under/over‑triage, termasuk pada populasi pediatrik.PubMedACEPPMCScienceDirect
Versi terkini ESI dapat diterapkan pada anak dengan adaptasi klinis: gunakan pediatric assessment triangle, pertimbangkan variasi fisiologis tanda vital usia, serta ambang risiko lebih rendah untuk diagnosis kritis (sepsis, bronkiolitis berat, dehidrasi). Materi pelatihan ESI pediatrik khusus telah dikembangkan oleh ENA.OregonENA
Pra‑triase: skrining cepat red‑flag (nyeri dada, stroke, dispnea, trauma mayor, perdarahan aktif).
Triase primer (≤5 menit): penilaian ABC, status mental, nyeri, risiko tinggi; tetapkan ESI 1–2 bila terpenuhi.
Triase sekunder: bila bukan 1–2, estimasi sumber daya untuk klasifikasi 3–5; verifikasi tanda vital pada ESI 3 (cut‑off dapat “upgrade” ke ESI 2).
Dokumentasi standar: alasan level, red‑flag, tanda vital, rencana awal.
Re‑triase (reassessment): untuk pasien menunggu, ulangi evaluasi periodik.
Mutu & keselamatan: audit under‑/over‑triage, korelasi dengan waktu ke dokter, waktu ke analgesia antibiotik/trombolisis, rawat inap/ICU.GovInfo
Mengabaikan “high‑risk” klinis karena fokus ke angka vital semata → tekankan gambaran klinis.
Salah tafsir “sumber daya” → latih definisi dan contoh.
Tidak menilai ulang pasien ESI 3–5 saat menunggu → tetapkan interval reassessment.
Kurang pelatihan terstruktur → gunakan kurikulum dan verifikasi kompetensi triase.media.emscimprovement.centerENA
ESI, Canadian Triage and Acuity Scale (CTAS), dan Manchester Triage System (MTS) sama‑sama 5‑level; ESI unik karena menggabungkan acuity + estimasi sumber daya sebagai inti pengambilan keputusan, yang membantu perencanaan beban kerja UGD. Rekomendasi konsensus ENA/ACEP mendukung skala 5‑level.ACEP
Catatan: Contoh berikut dimaksudkan untuk edukasi, bukan menggantikan penilaian klinis langsung.
Pria 58 th, nyeri dada retrosternal 30 menit, diaphoresis, faktor risiko CAD; tanda vital: BP 150/90, HR 98, RR 20, SpO₂ 95% RA.
Analisis: Presentasi high‑risk (kemungkinan ACS). Perlu EKG segera ± troponin, antiplatelet, dan aktivasi jalur STEMI bila indikasi.
ESI: 2 (risiko tinggi/nyeri berat). Bukan ESI 1 karena tidak tidak stabil ABC saat ini.GovInfo
Wanita 72 th, demam, bingung, hipotensi (BP 78/46), kulit dingin, RR 32, SpO₂ 91% RA.
Analisis: Ketidakstabilan sirkulasi → resusitasi cairan, antibiotik, vasopresor bila perlu.
ESI: 1 (butuh intervensi segera untuk sirkulasi/oksigenasi).GovInfo
Remaja 15 th, wheezing, bicara frasa pendek, RR 26, SpO₂ 94% RA, tidak sianosis; riwayat asma.
Analisis: Tidak memenuhi instabilitas ABC, tetapi butuh ≥2 sumber daya (nebulisasi berulang, steroid, mungkin X‑ray/tes).
ESI: 3 (≥2 sumber daya; cek ulang vital; upgrade ke 2 bila memburuk).Oregon
Pria 25 th, cedera inversi saat futsal; bengkak lokal, dapat menapak terbatas; vital stabil.
Analisis: Kemungkinan butuh 1 sumber daya (X‑ray per Ottawa ankle rules).
ESI: 4.GovInfo
Wanita 45 th, datang untuk resep ulang amlodipin; tanda vital wajar; asimtomatik.
Analisis: Tidak butuh sumber daya UGD; edukasi akses layanan primer.
ESI: 5.GovInfo
Pelatihan & sertifikasi triase berbasis kurikulum ESI; lakukan verifikasi berkala.
Adaptasi lokal: protokol red‑flag, jalur klinis (ACS, stroke, sepsis), dan cut‑off tanda vital sesuai populasi.
Sistem informasi: decision‑support untuk algoritme ESI, audit otomatis KPI (waktu‑ke‑dokter, rawat inap, kembali 72 jam).
Mutu berkelanjutan: audit under/over‑triage, telaah kasus sentinel, dan feedback klinis.ENAmedia.emscimprovement.center
ESI menyediakan bahasa bersama di UGD untuk menyamakan persepsi kegawatan, mengoptimalkan alur, dan meningkatkan keselamatan pasien. Implementasi efektif menuntut disiplin klinis, definisi sumber daya yang konsisten, reassessment terjadwal, dan pelatihan berkelanjutan—termasuk modul pediatrik—dengan dukungan kebijakan dan sistem informasi yang memadai.GovInfoENA
Adler, D., et al. (2019). Validation of the Emergency Severity Index (Version 4) for patients with active cancer. American Journal of Emergency Medicine. ScienceDirect
Emergency Nurses Association (ENA). (2023, March 28). ENA updates Emergency Severity Index resources to improve patient triage. ENA
Emergency Nurses Association (ENA). (2025, June 30). ENA launches first triage verification for emergency nurses (ENTEP). ENA
Gilboy, N., Tanabe, P., Travers, D., & Rosenau, A. M. (2011/2012). Emergency Severity Index (ESI): A Triage Tool for Emergency Department Care, Version 4. Implementation Handbook. Agency for Healthcare Research and Quality. GovInfolapedsready.org
Iserson, K. V., & Moskop, J. C. (2007). Triage in medicine, Part I: Concept, history, and types. Annals of Emergency Medicine. ACEP
Wang, L., et al. (2011). Application of ESI in pediatric emergency care. World Journal of Emergency Medicine. PMC
Wuerz, R. C., et al. (2000). Reliability and validity of a new five‑level triage instrument. Academic Emergency Medicine. PubMed
ACEP & ENA. (2010/2015). Five‑Level Triage Policy/Resources. American College of Emergency Physicians. ACEP
AHRQ. ESI Triage Algorithm v.4 (poster/laminated). AHRQ
Ganjali, R., et al. (2020). Accuracy of the Emergency Department Triage System using ESI. Journal of Emergency Nursing. PMC
EMSC Improvement Center. (2020). Emergency Severity Index Handbook (Fifth Edition) & Triage Qualifications and Competency. media.emscimprovement.center+1