Loading
UMTAS dan Pro Emergency Gelar Pelatihan BTCLS untuk 170 Mahasiswa Keperawatan

UMTAS dan Pro Emergency Gelar Pelatihan BTCLS untuk 170 Mahasiswa Keperawatan

Diposting pada 08 Agustus 2025 | Kategori: Berita

Tasikmalaya – Program Studi Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS) kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak tenaga kesehatan yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja. Bekerja sama dengan Pro Emergency, lembaga pelatihan kesehatan terakreditasi A Kementerian Kesehatan RI, UMTAS menyelenggarakan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) bagi 170 mahasiswa keperawatan.

 

Pelatihan berlangsung mulai 28 Juli hingga 11 Agustus 2025, dibagi ke dalam 7 kelas untuk memastikan proses belajar yang efektif dan interaktif. Materi yang diberikan fokus pada keterampilan penanganan kegawatdaruratan, terutama pada fase golden hour—periode krusial satu jam pertama pasca kejadian yang sangat menentukan peluang keselamatan dan pencegahan kecacatan pasien.

 

BTCLS sendiri merupakan pelatihan yang dirancang untuk membekali peserta dengan kemampuan melakukan penanganan darurat pada kasus trauma dan henti jantung. Melalui simulasi, praktik lapangan, dan bimbingan langsung dari instruktur berpengalaman, para mahasiswa dilatih agar mampu mengambil keputusan cepat dan tepat saat menghadapi kondisi kritis di lapangan.

 

Menurut Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UMTAS, Asep Setiawan, kerja sama dengan Pro Emergency sudah terjalin selama 16 tahun tanpa pernah terputus. “Kami tidak pernah pindah ke lain hati karena kualitas pelatihan dari Pro Emergency sudah terbukti di dunia kerja. Lulusan kami yang mengikuti BTCLS selalu mendapat nilai tambah di mata institusi layanan kesehatan, baik rumah sakit, puskesmas, maupun klinik,” ujar Asep dalam sambutannya.

 

Ia menambahkan, pelatihan ini bukan hanya mempersiapkan mahasiswa dari segi keterampilan teknis, tetapi juga membangun kepercayaan diri mereka untuk terjun langsung ke lapangan. “Dunia kerja di bidang kesehatan sangat kompetitif. Mahasiswa harus punya kemampuan lebih, terutama dalam penanganan gawat darurat. BTCLS adalah salah satu bekal penting yang kami berikan sebelum mereka lulus,” tambahnya.

 

Direktur Utama Pro Emergency, Jajat Sudrajat, mengapresiasi kepercayaan UMTAS yang terus mempercayakan pelatihan BTCLS kepada lembaganya. “Kerja sama jangka panjang ini membuktikan bahwa sinergi antara perguruan tinggi dan lembaga pelatihan dapat memberikan hasil nyata. Kami berkomitmen untuk selalu memberikan pelatihan berkualitas, berbasis standar nasional dan internasional, serta mengikuti perkembangan terkini di bidang kegawatdaruratan,” ungkapnya.

 

Selama pelatihan, mahasiswa mendapatkan pembelajaran intensif mulai dari penilaian awal pasien, teknik airway management, resusitasi jantung paru, penanganan trauma, hingga koordinasi tim medis. Simulasi dilakukan dengan skenario mendekati kondisi nyata, sehingga mahasiswa terbiasa bekerja cepat, tepat, dan efisien di bawah tekanan.

 

Salah satu peserta mengaku sangat antusias mengikuti pelatihan ini. “Awalnya saya merasa gugup menghadapi situasi darurat, tapi setelah belajar dan praktik, saya jadi lebih percaya diri. Saya yakin keterampilan ini akan sangat berguna saat nanti bekerja di rumah sakit,” ujarnya.

 

Dengan pelatihan ini, diharapkan para lulusan UMTAS tidak hanya menguasai teori, tetapi juga terampil dalam praktik penanganan gawat darurat sesuai protokol BTCLS. Kemampuan ini menjadi modal penting untuk meningkatkan keselamatan pasien sekaligus kualitas layanan kesehatan di Indonesia.

 

Pelaksanaan BTCLS di UMTAS menjadi bukti nyata bahwa pendidikan keperawatan tidak hanya menekankan aspek akademik, tetapi juga membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan lapangan. Sinergi UMTAS dan Pro Emergency diharapkan dapat terus berlanjut, mencetak perawat-perawat profesional yang siap menyelamatkan nyawa dan mengabdi bagi kemanusiaan.

Emergency heartbeat icon
Total Pengunjung
165.171
Hari ini: +629
Minggu ini: 2903